Pulau Sumba, di tengah padang sabana, kuda Sandlewood menari riang terhampar luas di tanah Marapu. Tanah Marapu julukan yang diberikan oleh para leluhur karena kepercayaan masyarakat terhadap nenek moyang yang diyakini rohnya masih hidup di alam yang berbeda walaupun sudah kembali ke pangkuan sang Maha Kuasa.
Pulau yang terletak di bagian selatan Indonesia ini menyimpan pesona alam yang memikat hati setiap orang yang menginjakkan kakinya di tanah Marapu. Pulau Sumba, dengan pesona alamnya yang menarik, dan adat istiadat yang diwariskan menjadi latar belakang cerita yang akan kita jelajahi.
Di suatu pagi yang cerah, ditepi pantai yang berpasir putih, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Sairo. Sairo tinggal bersama keluarganya di sebuah desa kecil yang terletak di dekat hutan belantara. Setiap harinya, Sairo menyaksikan matahari terbit dari ufuk timur, memberikan kehangatan bagi dirinya dan alam sekitarnya.
Sairo hanyalah anak desa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia sering berkeliling pulau dengan kudanya, menikmati keindahan alam yang menarik perhatiannya. Suatu hari, Sairo mendengar cerita dari neneknya tentang sebuah kampung yang tersembunyi di tengah hutan belantara pulau Sumba. Kampung itu diyakini menyimpan keajaiban dan misteri yang tidak bisa dilihat oleh semua orang.
Tak sabar untuk mengetahui kebenaran di balik cerita itu, Sairo pun memutuskan untuk mencari kampung tersebut. Ia bersiap dengan bekal makanan dan air, serta semangat yang membara dalam dadanya. Dengan rasa percaya diri tanpa ketakutan sedikitpun, Sairo memasuki hutan yang lebat dan misterius.
Perjalanan Sairo tak semudah yang ia bayangkan. Ia harus melewati sungai-sungai yang deras, melewati jalan berbatu, dan menembus semak-semak yang lebat. Namun, keinginannya untuk menemukan kampung rahasia membuatnya terus melangkah maju. Ia tak pernah menyerah, meski kadang lelah dan terjatuh.
Setelah berhari-hari berjalan, Sairo tiba di sebuah bukit tinggi. Dari sana, ia melihat pemandangan yang mengagumkan. Hutan belantara yang rimbun dan hamparan pantai yang indah terhampar di bawahnya. Namun, Kampung yang ia cari tak kunjung terlihat.
Tanpa kehilangan harapan, Sairo terus berjalan. Hingga akhirnya, ia menemukan jejak-jejak yang mengarah pada sebuah kampung yang tersembunyi di antara pepohonan besar. Dengan penuh semangat, Sairo memasuki kampung tersebut.
Di Kampung tersebut Sairo disambut oleh masyarakat dengan gembira. Karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi, Sairo pun menaiki rumah warga yang merupakan rumah adat yang berbentuk arsitektur kuno.
Setelah ia diberi kesempatan mengelilingi dan naik mencari di loteng rumah warga. Ia pun akhirnya menemukan yang selama ini ia cari yaitu Emas. Ia pun sangat senang dan senyum bahagia karena ia mendapatkan yang ia inginkan selama ini.
Cerpen ini bertujuan sebagai motivasi. Bagaimana dalam kehidupan, kita jangan pernah menyerah. Karena hidup ini sejatinya bukan tentang siapa yang bisa tetapi tentang siapa yang ingin melangkah untuk bisa.
Seperti Sairo dalam cerita, yang mencari kampung yang tersembunyi dan ketika Sairo dapatkan ia pun bahagia. Sama juga dengan kehidupan, ketika kita dalam proses pastinya kita akan bertemu dengan tantangan, tetapi ketika kita mampu bersahabat dengan tantangan, pastinya kita akan sukses.
*** Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Tulisan ini bukan produk jurnalistik, melainkan opini pribadi penulis.
Sumber Artikel berjudul “Cerita Pendek, Pejuang dari Pelosok Sumba”, selengkapnya dengan link: https://sumba.pikiran-rakyat.com/opini/pr-3026880458/cerita-pendek-pejuang-dari-pelosok-sumba?page=all